Kamis 29 November 2012 , saya beserta teman-teman pelatihan
HAM yang diadakan oleh kementrian hukum dan HAM berkesempatan untuk berkunjung
ke lembaga pemasyarakatan pemuda di Tangerang. Ini merupakan kali pertama serta
pengalaman yang berharga untuk saya. Disana saya dan teman-teman
mendapatkan kesempatan untuk
berbincang-bincang dengan petugas serta penghuni lapas pemuda tersebut. Berdasarkan
informasi yang saya dapat kapasitas penghuni lapas pemuda di tangeran ialah 250
orang. Dan yang terdaftar sebagai penghuni saat itu sebanyak 223 orang, usia
para penghuni lapas cukup beragam dari usia 12-21 tahun. Ada tiga katagori
penghuni lapas yaitu anak tahanan, anak pidana, dan anak Negara. Kasus
terbanyak yang dialami adalah Narkoba, pelecehan seksual, tawuran serta
pencurian. Para penghuni lapas tangerang mempunyai julukan “andikar”. Andikar
adalah singkatan dari Anak didik pemasyarakatan. Ancaman hukuman yang mereka terima adalah ½ dari
hukuman orang dewasa.
Di Lapas pemuda ini para penghuni lapas mendapatkan
pembinaan dengan cara keagamaan serta olahraga dan penghuni dengan masa tahanan
minimal 1 tahun diberikan pendidikan formal / sekolah dan juga dilatih untuk
mempunyai keterampilan khusus seperti otomotif, kerajinan, dll. Hal ini
dilakukan agar para penghuni lapas tidak putus sekolah dan memiliki
keterampilah saat mereka keluar atau telah selesai menjalani pembinaan di lapas
pemuda. Bukan cuma itu di lapas pemuda tangerang pun memiliki kegiatan
ekstrakulikuler diantaranya pramuka, marawis, futsal, basket, dll. Mereka pun
juga mendapatkan pelajaran komputer yang telah dilengkapi oleh internet, jadi
walaupun saat itu mereka tidak dapat melihat dunia luar secara langsung, mereka
tetap dapat melihat dunia dari dunia maya yang telah berkembang dengan hebatnya
itu. Bahkan mereka pun punya account jejaring social seperti facebook dan
twitter, ada juga beberapa dari mereka yang punya blog.
Para keluarga dan kerabat penghuni lapas juga dapat
berkunjung untuk bertemu dengan andikar. Adapun jadwal kunjungan sebagai
berikut:
Hari : Senin,
Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu.
Pukul : 08.30 – 14.00
WIB.
Pada hari Jum’at dan minggu tidak ada jadwal kunjungan,
karena itu merupakan waktu untuk beribadah sekaligus beristirahat untuk
andikar.
Fasilitas yang ada di lapas pemuda tersebut cukup memadai, disana
terdapat kelas-kelas untuk mereka bersekolah dari SD, SMP, SMA, ruang komputer,
ruang pertemuan, masjid, gereja,
lapangan, kamar dengan kapasitas 4-6 orang, taman serta banyak lagi ruangan yg
mungkin saya tidak tahu. Disana pun saya sempat berbincang-bincang sedikit
dengan mahasiswa sekolah tinggi
kecitraan social bandung yang sedang praktikum di lapas. Dan di lapas pemuda
ini sering mendapatkan kunjungan dari LSM, dan juga perusahaan-perusahaan,
bahkan Ibu Ani Yudoyono selaku ibu Negara juga pernah berkunjung kesana.
Disana, saya sempat mewawancarai beberapa anak didik
pemasyarakatan. Pada saat saya mewawancarai salah satu dari mereka, ada yang
berpesan untuk pemuda Indonesia “Agar
jangan pernah melakukan hal-hal negative, Karena tanpa anak muda Negara
Indonesia ini tidak mungkin dapat berkembang dan maju. Karena kalian para
pemuda adalah penerus bangsa. Dan biarlah cukup kami yang merasakan menjalani
hidup di lapas, kalian jangan sampai seperti kami disini” ungkap zee salah
satu andikar. Dan pada umumnya mereka sama seperti kita oleh sebab itu kita
tidak boleh mendiskriminasi mereka. Bahkan banyak dari mereka bilang bahwa
mereka sangat menyesal atas perilaku mereka terdahulu. Tapi apa mau dikata
penyesalan memang selalu hadir belakangan.
Ini salah satu foto saat kunjungan ke Lapas pemuda tangerang (maaf kalau gambarnya kurang jelas).
Dan saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Kementrian hukum
dan ham yang telah mengajak saya untuk berkunjung ke lapas. Serta terimakasih
kepada para petugas lapas yg telah memberikan informasi, terutama untuk zee dan
teman-temannya atas informasi serta pesan yang diberikan untuk saya dan para
pemuda lainnya. Semoga bacaan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin. Sampai
Jumpa lagi!